Adaptasi Bangunan Gaya Arsitektur Kolonial Belanda terhadap Iklim Tropis Kota Manado

Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia(2018)

引用 3|浏览0
暂无评分
摘要
Wilayah Indonesia berada pada dua iklim tropis yang berbeda, yaitu: iklim tropis cancer dan tropis capricornus. Kota Manado berada pada koordinat 1.4748oLU, 124.8421oBT (iklim tropis cancer). Bentuk bangunan kolonial pada wilayah tropis cancer dan tropis carpricornus berbeda bentuk. Tiga bangunan bersejarah yang bergaya arsitektur kolonial Belanda, yaitu: Minahasa Raad, gereja Santu Ignatius Don Bosco dan bangunan rumah tinggal milik keluarga J. Sondakh, telah berusia lebih dari 50 tahun berada pada wilayah kota lama Manado (pusat kegiatan perkotaan tua). Penggunaan material bangunan yang ringan, memiliki bentuk atap limas yang tinggi dengan overstek atap lebih lebar dari pada bagunan-bangunan pada zona iklim tropis carpricornus, memiliki kapasitas termal rendah yang memungkinkan pendinginan cepat di malam hari pada wilayah iklim tropis. Dinding-dinding memiliki bukaan dan ventilasi silang serta memiliki pelindung matahari dan hujan. Data primer diperoleh dengan cara survei (pengukuran dan penggambaran kembali), kemudian melakukan analisis terhadap elemen-elemen pembentuk bangunan yang tanggap terhadap iklim tropis. Bangunan Minahasa Raad memiliki bentuk atap pelana, peneduh sinar matahari dan hujan serta bukaan pada dinding sedangkan gereja Santu Ignatius memiliki atap pelana, sun shading serta cross ventilatian, demikian pula dengan bangunan rumah tinggal kel. J. Sondakh, namun memiliki bentuk atap kombinasi perisai dan pelana yang tinggi.
更多
查看译文
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要